About

Minggu, 25 September 2011

Perkembangan Batik Industri (Makalah)

BAB 1 : Pendahuluan

Sebelumnya, saya berterima kasih atas segala-galanya. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kalian semua. Saya membuat ini karena adanya tugas dari subjek bahasa Indonesia. Jadi apa boleh buat saya tak bisa menolak dan harus di buat karena ini tugas sekolah.
Tema yang saya buat adalah perkembangan batik industri rumah tangga, dimana ini adalah hasil penelitian saya sendiri tentunya dengan bantuan field trip dan internet. Berikut adalah topik-topik yang saya akan bahas dan yang saya akan bahas adalah mengapa home industri batik saat ini sudah atau bisa berkembang pesat hingga menjadi budaya indonesia, bagaimana batik bisa meluas keseluruh negara, dan mengapa harga batik sangat mahal. Permasalahan – permasalahan ini akan saya bahas di Bab 2 : Pembahasan.

BAB 2 : Pembahasan

Baik, di BAB 2 kali ini saya akan membahas tentang permasalahan yang disebutkan di pendahuluan. Yang saya bahas saat ini adalah mengapa home industri batik saat ini sudah atau bisa berkembang pesat hingga menjadi budaya Indonesia, mungkin ini adalah pertanyaan semua orang karena itu saya akan membahasnya. Jadi,marilah kita kembali ke sejarah batik itu ditemukan. Batik yang digunakan oleh masyarakat Indonesia sekarang sesungguhnya memiliki sejarah panjang. Asal mula batik Indonesia ternyata sangat berkaitan dengan semakin berkembangnya kerajaan Majapahit dan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Ini terjadi sekitar akhir abad ke-18. Awal mulanya batik dijadikan busana para raja di Kerajaan Majapahit, dan semakin meluas hingga ke Kerajaan Mataram, Yogyakarta dan Solo. Saat di Kerajaam Majapahit, para abdi dalem membuat batik tulis untuk dikenakan oleh para raja, anggota keluarga dan pengikut raja. Dimana para pengikut ini banyak yang tinggal di luar kerajaan. Oleh sebab itu kebudayaan membatik ini lambat laun menyebar kepada rakyat biasa di rumahnya masing-masing. Pada saat itu, membatik menjadi bagian dari pekerjaan para wanita untuk mengisi waktu luang dan mendapat penghasilan. Sehingga pakaian batik tidak lagi terbatas untuk para raja dan keluarganya, tetapi menjadi pakaian sehari-hari rakyat, baik untuk wanita maupun pria. Setelah abad ke 20, sekitar tahun 1920, dimana batik cap mulai dikenal luas dan Islam bertambah marak di Indonesia, banyak pusat santri di Jawa yang menjadikan produksi batik sebagai motor penggerak ekonomi masyarakatnya. Bahan pewarnaan untuk membatik saat itu masih sangat tradisionil dan alami, yaitu menggunakan warna diolah dari pohon mengkudu, nila, tinggi, soga. Garam yang dipakai adalah tanah lumpur dan soda abu dipakai sebagai bahan sodanya.

Kesenian membatik yang ada di daerah Mojokerto dan Tulung Agung, memiliki asal dari kerajaan Majapahit. Jaman dahulu, di Tulung Agung yang masih merupakan bagian daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit dikuasai oleh Adipati Kalang yang membelot dari Kerajaan Mahapahit. Namun kebudayaan membatik masih tetap terbawa oleh masyarakatnya. Dan itu menyebar hingga ke daerah Mojokerto. Maka hingga sekarang dikenal pula jenis batik Mojokerto. Kala itu kain putih yang dipakai membatik ditenun sendiri. Dengan masuknya pedagang dari Cina yang membawa obat-obatan dan teknik cap, akhirnya membatik mulai di produksi secara masal dengan teknik cap. Budaya baitk batik tulis atau batik cap ini terus meluas hingga ke daerah lainnya seperti Trenggalek, dan Kediri.

Sejarah Batik Indonesia meluas ke wilayah Jawa Timur, yaitu Ponorogo, Pekalongan dan Banyumas. Dengan maksud menyebarkan ajaran Islam ke wilayah Jawa Timur oleh salah satu raja Majapahit, maka budaya batik pun turut disebarkan disana. Dengan terjadinya penjajahan Belanda pun akhirnya para keluarga raja di Jawa Tengah banyak yang mengungsi ke wilaya barat dan timur Jawa, hingga batik terus meluas ke daerah lainnya seperti: Cirebon, Ciamis, Tegal, Kebumen, Kudus, dan akhirnya hampir menyeluruh ke seluruh kota di dalam dan luar pulau Jawa. Itulah mengapa home industri batik saat ini sudah atau bisa berkembang pesat hingga menjadi budaya Indonesia.

Sekarang mari kita menuju ke permasalahan kedua dimana mungkin ini juga dipertanyakan,bagaimana batik bisa meluas keseluruh negara. Batik bisa meluas ke seluruh negara dikarenakan produk-produk asli Indonesia yang hingga kini semakin eksis dan dikenal dari kalangan bawah hingga kalangan atas yang juga meluas hingga kawasan luar Asia yaitu Batik.

Di Indonesia, akhir-akhir ini Batik semakin meluas pemasarannya. Batik yang boleh dibilang sebuah Maha Karya negeri ini kini bisa dinikmati hampir tiap hari orang memakainya dan minimal tiap hari Jumat para pegawai kantoran yang menggunakan baju batik. Batik pula tidak melulu di buat sebagai baju tapi merambah penggunaannya ke sarung bantal, sprei, tas, sepatu, bahkan ada pengusaha Indonesia yang menggunakan batik sebagai corak cat mobil yang harganya boleh dibilang tidak murah malah setara harga mobil baru.

Hal itu dikarenakan para turis melihat orang-orang Indonesia memakai batik dan bagian teruniknya adalah mereka tertarik dengan baju batik yang unik dengan desainnya dan tentunya bercorak-corakkan dan itu mungkin disebabkan batik saat ini bisa meluas keseluruh negara-negara asing.

Nah, Mari kita sekarang bahas topic berikutnya, mengapa harga kerajinan batik ada yang sangat murah dan ada yang sangat mahal. Nah, ini juga di pertanyakan oleh orang-orang juga dan saya akan menjawabnya. Jadi motif batik saat ada dua tipe atau jenis. Dua tipe atau jenis batik ini adalah : Batik tulis dan Batik Cap. Di dua jenis ini memiliki perbedaan dan tentunya harga jadi mari kita simak perbedaan antara Batik tulis Dan Batik Cap. Batik tulis dikerjakan dengan menggunakan canting yaitu alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk bisa menampung malam (lilin batik) dengan memiliki ujung berupa saluran/pipa kecil untuk keluarnya malam dalam membentuk gambar awal pada permukaan kain.Bentuk gambar/desain pada batik tulis tidak ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak bisa lebih luwes dengan ukuran garis motif yang relatif bisa lebih kecil dibandingkan dengan batik cap.Gambar batik tulis bisa dilihat pada kedua sisi kain nampak lebih rata (tembus bolak-balik) khusus bagi batik tulis yang halus.Warna dasar kain biasanya lebih muda dibandingkan dengan warna pada goresan motif (batik tulis putihan/tembokan). Setiap potongan gambar (ragam hias) yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama bentuk dan ukurannya. Berbeda dengan batik cap yang kemungkinannya bisa sama persis antara gambar yang satu dengan gambar lainnya. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik tulis relatif lebih lama (2 atau 3 kali lebih lama) dibandingkan dengan pembuatan batik cap. Pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan lamanya. Alat kerja berupa canting harganya relatif lebih murah berkisar Rp. 10.000,- hingga Rp. 20.000,-/pcs. Harga jual batik tulis relatif lebih mahal, dikarenakan dari sisi kualitas biasanya lebih bagus, mewah dan unik. Sedangkan Batik Cap, dikerjakan dengan menggunakan cap (alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki). Untuk pembuatan satu gagang cap batik dengan dimensi panjang dan lebar : 20 cm X 20 cm dibutuhkan waktu rata-rata 2 minggu.Bentuk gambar/desain pada batik cap selalu ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak berulang dengan bentuk yang sama, dengan ukuran garis motif relatif lebih besar dibandingkan dengan batik tulis.Gambar batik cap biasanya tidak tembus pada kedua sisi kain.Warna dasar kain biasanya lebih tua dibandingkan dengan warna pada goresan motifnya. Hal ini disebabkan batik cap tidak melakukan penutupan pada bagian dasar motif yang lebih rumit seperti halnya yang biasa dilakukan pada proses batik tulis. Korelasinya yaitu dengan mengejar harga jual yang lebih murah dan waktu produksi yang lebih cepat. Waktu yang dibutuhkan untuk sehelai kain batik cap berkisar 1 hingga 3 minggu.Untuk membuat batik cap yang beragam motif, maka diperlukan banyak cap. Sementara harga cap batik relatif lebih mahal dari canting. Untuk harga cap batik pada kondisi sekarang dengan ukuran 20 cm X 20 cm berkisar Rp. 350.000,- hingga Rp. 700.000,-/motif. Sehingga dari sisi modal awal batik cap relatif lebih mahal. Jangka waktu pemakaian cap batik dalam kondisi yang baik bisa mencapai 5 tahun hingga 10 tahun, dengan catatan tidak rusak. Pengulangan cap batik tembaga untuk pemakainnya hampir tidak terbatas. Harga jual batik cap relatif lebih murah dibandingkan dengan batik tulis, dikarenakan biasanya jumlahnya banyak dan miliki kesamaan satu dan lainnya tidak unik, tidak istimewa dan kurang eksklusif. Nah itulah mengapa mengapa harga kerajinan batik ada yang sangat murah dan ada yang sangat mahal. Hanya dikarenakan ada dua tipe motif batik dan harganya pun juga dua tipe di antara lain mahal dan murah.

BAB 3 : Penutup

Baik, mungkin itu sudah cukup untuk pembahasan saya, kesimpulan saya adalah “Cintailah produk-produk Indonesia”mungkin ini sudah didengar oleh banyaknya orang tapi slogan ini memang adanya kebenaran untuk melestarikan dan mencintai produk-produk Indonesia. Mengapa ? karena Indonesia mempunyai keunikan seperti motik batik yang sangat menggugah hati orang dikarenakan desainnya yang unik. Saran saya adalah jika kita mencintai Indonesia, kenapa kita tidak segan – segan membeli baju batik ? tidak ada salahnya kan untuk membagi rasa cinta Indonesia dengan memakai batik. Karena kita adalah Warga Negara Indonesia dan kita dilahirkan di Indonesia. Mari kita melestarikan batik untuk lebih ke seluruh dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar